Apakah Merintangkan Warna Menggunakan Malam atau Lilin Dingin Masih Bisa Disebut Batik?
Semakin modern maka semakin maju pula industri batikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Batik nasional, salah satunya ditandai dengan banyaknya teknik produksi batik digunakan di era modern ini. Kemunculan teknik-teknik baru dalam membuat batik tentu saja untuk mempermudah pembuatan batik itu sendiri. Selain itu untuk mempercepat proses yang biasanya membutuhkan waktu 3-6 bulan, kini membuat batik hanya butuh beberapa minggu saja dengan menerapkan teknik-teknik yang modern. Bahan-bahan yang digunakan bisa disebut baru pula salah satu contohnya adalah, pemakaian lilin dingin atau malam dingin untuk merintangkan warna dalam membatik.
Teknik ini sejatinya sudah lama ditemukan dan diterapkan. Tujuannya memang untuk mempercepat proses produksi, tetapi masih ada perdebatan diantara pegiat industri batik mengenai, hasil batik yang menerapkan lilin dingin, apakah masih bisa disebut batik?
Menurut pakar batik dari Belanda, Sabine Bolk dalam story instagramnya beberapa waktu lalu sempat menyinggung masalah tersebut. Jika mengacu pada definisi Unesco ketika mengesahkan batik sebagai warisan budaya tak benda Indonesia maka, batik yang menggunakan teknik perintangan lilin dingin tidak layak disebut sebagai batik karena sejatinya definisi dari Unesco hanya menyebutkan perintangan lilin panas saja, tidak ada keterangan lain selain itu. Oleh karena itulah, Sabine Bolk mengatakan bahwa batik yang menerapkan teknik perintangan lilin dingin bukan termasuk batik.Memang teknik modern ini akan mempercepat proses produksi dan mungkin saja bisa menekan biaya produksi. Tetapi menurut definisinya, tidak ada penyebutan lilin dingin dalam pembuatan batik yang sejati.
Lantas, apa itu lilin dingin atau malam dingin? Lilin dingin https://kliksamarinda.com/lilin-dingin-bahan-batik-tulis-kaltim-yang-berasal-dari-bumbu-dapur-1/adalah lilin yang sudah dicairkan, sehingga bisa diterapkan untuk merintangkan warna batik tanpa harus memanaskannya terlebih dahulu. Jika proses membatik yang sejati, para pembatik harus memanaskan lilin atau malam sebelum membatik, maka menggunakan lilin dingin tidak perlu memanaskannya, tinggal dituang diatas permukaan kain untuk membatik.
Sampai saat ini proses pembuatan batik dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu batik tulis, cap, dan print. Saat ini batik print lebih sering disebut kain bermotif batik oleh para seniman dan pengrajin batik. Dalam pembuatan batik print dianggap produk massal dan proses yang dilakukan sangat minim. Pada proses pembuatan batik tulis dan cap dianggap masih orisinal karena penggunaan lilin atau malam sebagai media perintang warna, hingga hampir seluruh prosesnya dengan manual oleh tangan manusia.
Secara umum proses pembuatan batik melalui 3 tahapan yaitu :
- Pemberian malam(lilin) pada kain,
- Pewarnaan,
- Pelepasan lilin dari kain.
Kain putih yang akan dibatik dapat diberi warna dasar sesuai selera kita atau tetap berwarna putih sebelum kemudian di beri malam. Proses pemberian malam ini dapat menggunakan canting tangan termasuk dalam proses batik tulis atau dengan proses cap. Pada bagian kain yang diberi malam untuk menghalangi proses pewarnaan pada batik karena malam tidak dapat masuk meresap pada kain (wax resist). Setelah diberi malam, batik dicelup dengan warna. Proses pewarnaan ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai keperluan dan berapa warna yang diinginkan.
Setelah proses pewarnaan dan pemberian malam selesai dilakukan kemudian malam dilunturkan dengan proses pemanasan. Batik yang telah diproses diatas direbus hingga malam menjadi leleh dan terlepas dari kain dan larut dalam air. Proses perebusan ini dilakukan dua kali, yang terakhir dengan larutan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan. Setelah perebusan selesai, batik direndam air dingin dan dijemur.
Alat- alat yang diperlukan dalam proses pembuatan batik adalah :
- Canting atau cap, Canting merupakan alat untuk membatik yang biasa digunakan. Canting biasanya terbuat dari bahan tembaga yang ujungnya menyerupai paruh burung sedangkan. Sedangkan cap adalah alat semacam stempel besar bermotif yang terbuat dari tembaga.
- Gawangan, Gawangan adalah tempat untuk meletakkan kain yang akan dilakukan proses batik tulis. Gawangan pada umumnya terbuat dari kayu atau bamboo
- Wajan, wajan dalam ukuran kecil, digunakan untuk mencairkan malam atau lilin. Wajan ini bisa terbuat dari tembaga atau tanah liat (khusus untuk proses batik tulis)
- Anglo/ kompor kecil, Anglo/ kompor berukuran kecil digunakan untuk memanaskan wajan (khusus untuk proses batik tulis)
- Malam/ lilin, Malam/ lilin yang digunakan dalam membatik terbuat dari campuran berbagai jenis bahan seperti gondorukem, lemak minyak kelapa, dan paraffin.
Article by Putra William Wiroatmojo, Batik Enthusiast.
Berikut spesifikasi batik :
Bahan: katun tenun
Jenis batik: printing
Ukuran: 2,4 x 1,15 meter
Harga: Rp 250.000,-