Batik Truntum https://id.wikipedia.org/wiki/Batik_Truntumadalah salah satu motif batik tradisional yang berasal dari Jawa. Motif ini biasanya memiliki pola bunga yang saling berhubungan, sering kali terlihat seperti berputar atau saling menyinari. Yang membuat Batik Truntum istimewa adalah makna di balik pola dan warna tersebut. Truntum dalam bahasa Jawa berarti “bersinar” atau “terang”. Nama ini melambangkan hubungan yang penuh kasih dan keabadian, dan sering digunakan dalam upacara pernikahan.
Batik Truntum pertama kali muncul di Keraton Surakarta pada zaman kerajaan Jawa. Ada cerita yang mengisahkan tentang seorang permaisuri yang merasa ada jarak emosional dengan raja. Untuk mengatasi hal ini, sang permaisuri meminta diciptakanlah motif batik yang saling berhubungan dan “bersinar”, sebagai simbol penguatan ikatan kasih di antara mereka. Dari situlah muncul Batik Truntum yang kita kenal sekarang.
Batik Truntum bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga sarat dengan filosofi. Setiap garis dan pola dalam batik ini memiliki arti yang mendalam. Pola yang saling berhubungan dan berputar menggambarkan sebuah hubungan yang terus berkembang dan tidak terputus. Motif ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keharmonisan dan kesetiaan dalam hubungan.
Di banyak tradisi pernikahan Jawa, Batik Truntum sangat sering digunakan oleh orang tua pengantin dimana Batik Truntum sebagai simbol doa dan harapan untuk pasangan yang menikah. Dalam tradisi Jawa, setiap elemen dalam pernikahan memiliki makna mendalam, dan penggunaan Batik Truntum oleh orang tua pengantin adalah bagian dari berkah dan restu yang diberikan kepada anak mereka.
Spesifikasi Batik
Kode : BA KTN TLS SAWITAN 03
Jumlah : 3 Kain (2 Jarik dan 1 Iket atau bahan Blangkon)
Motif : Truntum Gagrak Surakarta
Bahan : Katun
Jenis batik : Tulis
Ukuran : 2,4 x 1,15 meter
Harga : Rp. 5.000.000,-
Batik Truntum: Motif Cantik yang Menyimpan Cerita