Harapan-Harapan Filosofis Tersemat Pada Batik Berkabung
Mempercayai dunia nyata & ghaib adalah prinsip masyarakat Jawa yang sejati. Asal tidak berlebihan, maka itu tidak mengapa. Berkaitan dengan hal tersebut, maka kematian adalah sebuah prosesi perjalanan hidup manusia yang memberikan banyak pelajaran bagi manusia lain bahwa hidup ini tidak selamanya, ada kehidupan lain yang sudah menanti manusia maka, tidak heran kenapa hal-hal yang tidak tampak oleh mata, tidak boleh diremehkan.
Kematian adalah sebagian proses dari perjalanan hidup manusia, baru sebagian kecil yaitu dimana ketika manusia dikembalikan kepada sang pemilik jiwa dan raga, kembali untuk mempertanggung jawabkan apa saja yang telah diperbuatnya didunia. Privilige nyawa dan kesempatan selama hidup didunia sejatinya harus dimanfaatkan seluas-luasnya untuk diri sendiri maupun manfaat orang lain, tetapi hanya sebagian orang saja yang memahami filosofi ini.
Ketika manusia mati, maka akan ada banyak sekali perasaan berkabung yang disampaikan dari manusia lainnya. Tidak sedikit pun banyak yang membantu dalam prosesi pemakaman manusia tersebut, sebagian lagi mengunjungi, mendoakan dan memberi santunan. Ketika melakukan kunjungan berkabung ke rumah duka, pemakaian batik juga harus diperhatikan, memilih batik-batik yang mampu membuat keluarga yang ditinggalkan merasa tenang seperti tidak terjadi apa-apa, terlebih bisa menyirami jiwa rohaninya dengan spirit harapan positif agar supaya keluarga yang ditinggalkan tidak terus berada dalam kondisi gundah gulana.
Berikut rekomendasi batik-batik yang bisa digunakan untuk mengunjungi rumah duka dalam suasana berkabung, antara lain:
1. Batik Kawung
Sebelum itu, penggunaan batik-batik ini sejatinya tidak hanya dipakai oleh para pengunjung rumah duka, tetapi juga dipakaikan kepada jenazah. Digunakan sebagai lurub atau penutup jenazah. Kawung sendiri menjadi salah satu motif pilihan digunakan di hari berkabung. Untuk lurub biasanya karena memiliki filosofi ‘Kembali Dalam Kelanggengan’, karena Kawung sendiri memiliki kepanjangan yaitu ‘Bali Nang Alam Suwung’ (Batik Indonesia Maha Karya Penuh Pesona-Sekar Jagad). Suwung dalam bahasa jawa berarti kosong, sepi, menepi dari keramaian dengan penuh ketenangan. Harapannya, sang jenazah bisa merasakan ketenangan yang sejati setelah menepi dari hiruk pikuk duniawi dan para pengunjung mampu mentransformasikan aura ketenangan untuk keluarga yang ditinggalkan pada batik kawung yang digunakan sebagai pakaian berkabung.
2. Batik Slobog
Inilah jenis motif batik yang paling populer untuk hari berkabung, bisa digunakan untuk lurub maupun dipakai para pengunjung rumah duka, memiliki makna filosofi yang sesuai dengan motif yang tersemat yaitu seperti rongga-rongga kosong yang memiliki ruang. Harapannya, jenazah dapat dengan tenang tanpa halangan berpulang ke sang pemiliknya, begitu juga para pengunjung mampu mentransformasikan suasana lancar, tenang, tanpa halangan, agar supaya keluarga yang ditinggalkan sedikit tenang hatinya. Slobog sendiri dalam bahasa jawa berarti dimasukkan atau ditlusupkan ke dalam tanpa hambatan.
Article by Putra William Wiroatmojo, Batik Enthusiast.
Berikut spesifikasi batik :
Bahan: katun
Jenis batik: tulis
Ukuran: 2,4 x 1,15 meter
Harga: Rp 1.500.000,-