HARI GURU NASIONAL
Hari Guru Nasional (HGN) sebentar lagi akan dirayakan seluruh masyarakat Indonesia. Peringatannya jatuh pada tanggal 25 November 2024. Hari Guru Nasional diperingati sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap guru yang telah berperan mendidik generasi bangsa. Peringatan Hari guru ini ditetapkan dengan mengacu pada tanggal diadakannya Kongres Guru Indonesia pertama.Dengan pertimbangan tersebut, maka ditetapkan lah Hari Guru Nasional melalui Keputusan Presiden RI Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional. Surat tersebut menetapkan bahwa HGN merupakan hari nasional yang bukan termasuk hari libur. Berdasarkan tahun penetapannya pada 1994, maka Hari Guru Nasional tahun 2024 sudah memasuki peringatan yang ke-30. Adapun pemilihan tanggalnya ada 25 November diadopsi dari peristiwa bersejarah dalam perjalanan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Dirangkum dari laman Kemdikbud RI, pada 24-25 November 1945 PGRI (pada masa itu masih PGI) mengadakan Kongres Guru Indonesia pertama di Surakarta, Jawa Tengah. Kongres tersebut melahirkan beberapa keputusan, seperti menghapuskan perbedaan suku, ras, agama, politik, dan lainnya. Tujuannya agar seluruh rakyat bergabung menjadi satu wadah yakni PGRI.
Data jumlah guru dan murid pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada semester ganjil tahun ajaran 2024/2025 menunjukkan 3,4 juta guru dan 53,2 juta murid di Indonesia. Artinya, secara rata-rata satu orang guru di Indonesia mendampingi 16 murid. Semakin rendah rasio secara teori semakin baik, karena seorang guru dapat memperhatikan lebih seksama murid didiknya dan kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas dapat semakin efektif dan kondusif. Secara lebih detail, angka rasio guru-murid ini berbeda pada tiap jenjang pendidikan. Tingkat rasio terendah ada pada jenjang SLB (Sekolah Luar Biasa) dengan rasio 1/8 dan rasio tertinggi pada PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Tingkat rasio guru dan murid sebagai berikut, SD (1 : 16), SMP (1 : 15), SMA (1 : 16), dan SMK ( 1 : 16). Dari data tersebut, tampak bahwa sebagian besar wilayah dengan jumlah guru yang sedikit merupakan daerah yang termasuk dalam kategori daerah tertinggal atau kelompok 3T (Tertinggal, Terpencil, dan Terdepat). Provinsi yang termasuk dalam kategori ini ialah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Di wilayah-wilayah terdepan tersebut, guru-guru tidak saja dihadapkan pada tantangan dalam proses belajar dan mengajar, namun juga tantangan infrastruktur publik dan fasilitas yang jauh dari cukup, seperti tidak adanya alat tulis, papan tulis, ruang kelas yang rusak atau bahkan tidak ada pembatas antarkelas, dan lain sebagainya.
Momentum Hari Guru Nasional menjadi momentum untuk menilik kembali kondisi perkembangan pendidikan di Indonesia, terutama ketersediaan tenaga pengajar yang memadai, kesejahteraannya, juga fasilitas yang cukup untuk kegiatan belajar mengajar, khususnya di daerah terpencil. Dalam memperingati Hari Guru ini, marilah kita memberikan sesuatu untuk guru kita salah satunya adalah dengan batik. Ajak keluarga dan teman untuk berwisata belanja batik di Batik Putra Bengawan tepatnya di Jl. Sidoluhur No 33 Laweyan, Surakarta. Dengan beragam pilihan motif dan warna, Anda bisa menemukan batik yang cocok untuk berbagai acara. Dapatkan potongan harga spesial dengan mengunjungi langsung. Selain mendapatkan batik berkualitas, Anda juga bisa menikmati suasana kampung batik yang unik dan menawan. Jangan lupa juga cicipi kuliner khas Solo yang menggugah selera setelah puas berbelanja. KENAKAN BATIK DI BATIK PUTRA BENGAWAN, KENAKAN WARISAN BUDAYA INDONESIA!!!
Editor : Batik Putra Bengawan
Berikut spesifikasi batik :
Bahan: katun
Jenis batik: tulis
Ukuran: 2,4 x 1,15 meter
Harga: Rp 3.850.000,-