Hari Wayang dan Batik : Jejak Kearifan Warisan Budaya
Sebentar lagi kita akan memperingati Hari Wayang Nasional. Hari Wayang Nasionalhttps://www.kemenkopmk.go.id/node/127 diadakan dalam rangka mendorong apresiasi masyarakat terhadap wayang sebagai aset budaya nasional. Karena mungkin saat ini banyak anak generasi muda yang kurang tertarik dengan budaya wayang nasional.
Mengutip laman Kemdikbud, peringatan Hari Wayang Nasional pertama kali ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yaitu, melalui Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2018. Berdasarkan surat Kepres tertanggal 17 Desember 2018 tersebut, pemerintah resmi menetapkan 7 November sebagai Hari Wayang Nasional. Presiden Jokowi langsung menandatangani Keputusan Presiden tentang penetapan di hadapan para perwakilan budayawan, dan seniman di Istana Merdeka. (https://rri.co.id/lain-lain/433167/hari-wayang-nasional-begini-sejarahnya)
Menghargai sepotong kain batik membutuhkan perasaan cinta, bukan hanya kesenangan. Melihat gambar pada batik saja sudah memberikan energi yang luar biasa, seolah-olah segala penat telah sirna berkat keindahan dan keharuman sepotong kain batik.Menghargai Wayang sebagai warisan luhur yang tak ternilai. Wayang, sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang paling ikonik, menyimpan begitu banyak nilai dan makna mendalam. Namun, di tengah arus modernisasi, apresiasi terhadap wayang seringkali terlupakan.
Batik dan Pewayangan: Perpaduan Seni yang Tak Terpisahkan
Batik dan pewayangan merupakan dua bentuk seni pertunjukan yang saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain. Keduanya memiliki akar sejarah yang panjang dan mendalam dalam masyarakat Jawa, serta mengandung nilai-nilai filosofis dan estetika yang tinggi.
- Motif Batik Terinspirasi Wayang: Salah satu kaitan yang paling jelas adalah penggunaan motif wayang pada kain batik. Figur-figur pewayangan seperti tokoh Pandawa, Kurawa, atau punakawan seringkali dijadikan inspirasi untuk menciptakan pola-pola batik yang unik dan menarik.
- Kisah Wayang dalam Batik: Tidak hanya motif, kisah-kisah pewayangan juga seringkali menjadi tema utama dalam pembuatan batik. Misalnya, batik dengan motif Bharatayudha menggambarkan perang besar antara Pandawa dan Kurawa, atau batik dengan motif Ramayana yang menceritakan kisah cinta Rama dan Shinta
- Nilai Filosofis: Baik batik maupun pewayangan mengandung nilai-nilai filosofis yang mendalam tentang kehidupan, seperti kebaikan, kejahatan, cinta, kasih sayang, dan perjuangan. Nilai-nilai ini tersirat dalam setiap goresan motif dan setiap dialog dalam pertunjukan wayang.
- Proses Pembuatan: Proses pembuatan batik yang rumit dan penuh kesabaran memiliki kemiripan dengan proses pembuatan wayang kulit. Keduanya membutuhkan keterampilan tangan yang tinggi dan pemahaman yang mendalam tentang seni dan budaya.
Mengapa Batik dan Pewayangan Begitu Erat?
- Akar Budaya yang Sama: Batik dan pewayangan sama-sama berasal dari akar budaya yang sama, yaitu masyarakat Jawa. Keduanya tumbuh dan berkembang bersama-sama seiring dengan perjalanan sejarah masyarakat Jawa.
- Media Ekspresi Diri: Baik batik maupun pewayangan merupakan media ekspresi diri yang memungkinkan para seniman untuk menyampaikan pesan dan ide-ide mereka.
- Simbol Identitas: Batik dan pewayangan menjadi simbol identitas bangsa Indonesia. Keduanya diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia yang tak ternilai harganya.
Perkembangan Batik Wayang di Era Modern
Pada era modern ini, batik wayang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Motif-motif batik wayang tidak hanya diaplikasikan pada kain, tetapi juga pada berbagai produk fashion lainnya, seperti pakaian, tas, dan aksesori. Hal ini menunjukkan bahwa batik wayang tetap relevan dan diminati oleh masyarakat, terutama generasi muda.
Kaitan antara batik dan pewayangan merupakan sebuah warisan budaya yang sangat berharga. Melalui perpaduan kedua seni ini, kita dapat lebih memahami kekayaan dan keindahan budaya Indonesia. Dengan melestarikan batik dan pewayangan, kita turut melestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Dukung karya anak bangsa dengan membeli batik langsung dari pengrajinnya. Ajak keluarga dan teman untuk berwisata belanja batik di Batik Putra Bengawan tepatnya di Jl. Sidoluhur No 33 Laweyan, Surakarta. Dengan beragam pilihan motif dan warna, Anda bisa menemukan batik yang pas untuk berbagai acara. Dapatkan potongan harga spesial dengan mengunjungi langsung. Selain mendapatkan batik berkualitas, Anda juga bisa menikmati suasana kampung batik yang unik dan menawan. Jangan lupa cicipi kuliner khas Solo yang menggugah selera setelah puas berbelanja. KENAKAN BATIK DI BATIK PUTRA BENGAWAN, KENAKAN WARISAN BUDAYA INDONESIA!!!
Editor : Batik Putra Bengawan
Berikut spesifikasi batik :
Bahan: sutra
Jenis batik: tulis
Ukuran: 2,4 x 1,15 meter
Harga: Rp 2.600.000,-