Kebaya Resmi Diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Istilah “kebaya”https://id.wikipedia.org/wiki/Kebaya sendiri diketahui berasal dari kata “abaya,” yang dalam bahasa Arab berarti jubah atau pakaian. Istilah ini kemudian diserap dan berkembang menjadi nama pakaian khas Indonesia yang dikenal hingga saat ini. Kebaya di Indonesia sudah ada sejak sekitar abad ke-15 atau 16 Masehi. Sebagai pakaian tradisional yang identik dengan perempuan Indonesia, kebaya memiliki makna filosofis yang dalam. Kebaya melambangkan kesederhanaan, keanggunan, kelembutan, sekaligus keteguhan yang menjadi karakter perempuan Indonesia. Setiap detail yang ada pada kebaya memiliki arti dan simbol tertentu yang mencerminkan kepribadian perempuan. Selain itu, lilitan kain bawahan yang ketat mengharuskan pemakainya bergerak dengan lembut dan penuh kehati-hatian. Filosofi di balik hal ini adalah bahwa perempuan diharapkan untuk bersikap lembut dalam berbicara serta bertindak halus dalam berbagai situasi. Potongan kebaya yang mengikuti lekuk tubuh atau melekat dengan pas juga menyiratkan pesan bahwa perempuan harus mampu beradaptasi dengan keadaan serta mandiri dalam menghadapi tantangan. Sementara itu, stagen atau ikat pinggang yang dikenakan pada kebaya memiliki filosofi yang mendalam dalam budaya Jawa. Stagen sering dihubungkan dengan “usus panjang,” yang melambangkan kesabaran tinggi yang seharusnya dimiliki seorang perempuan. Kebaya bukan sekadar pakaian, tetapi juga sebuah warisan budaya yang sarat makna dan mencerminkan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia.
Kebaya kini diakui sebagai warisan dunia yang diresmikan UNESCO pada 4 Desember 2024. Keputusan tersebut diumumkan dalam sidang ke-19 Session of the Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage (ICH) di Asuncion, Paraguay, Rabu (4/12/2024). Kebaya resmi ditetapkan sebagai salah satu Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Mengutip laman resmi UNESCO, kebaya diajukan Indonesia bersama dengan Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, dan Thailand. Status kebaya yang kini menjadi warisan budaya dunia diharapkan dapat mendorong kesadaran masyarakat untuk ikut melestarikannya. Ada dua model kebaya yang diajukan oleh Tim Nasional Kebaya Indonesia sebagai wakil Indonesia yang mengusulkan kebaya ke UNESCO. Saat ini kebaya yang terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional adalah Kebaya Kerancang dari DKI dan Kebaya Labuh dari Riau. Kebaya tersebut yang diikutsertakan dalam pengajuan ke UNESCO. Kebaya Encim khas Betawi memiliki ciri khusus seperti detail brokat bermotif bunga yang menghiasi keliman. Sementara Kebaya Labuh hadir dalam siluet A dengan potongan yang lebih panjang sampai lutut. Biasanya, dipadu dengan tenun songket. Namun untuk pengajuan kebaya menjadi Warisan Budaya Takbenda Unesco dilakukan secara joint nomination atau kolektif oleh Indonesia bersama Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand pada 2022. Namun, hanya Indonesia yang mendaftarkan kebayanya secara spesifik. Kedua kebaya tersebut dipilih karena komunitasnya sangat giat melakukan upaya pelestarian di daerah masing-masing.
Untuk diketahui, penetapan kebaya menjadi Warisan Budaya Takbenda Unesco bukan dari jenis kebayanya, melainkan tradisi berkebaya yang UNESCO sebut sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb). Namun, kebaya tertentu dapat berpotensi diakui sebagai warisan tunggal Indonesia sebagai ‘extension’ atau perpanjangan dari status WBTb bersama. Hanya saja, proses penetapannya dapat memakan waktu yang lebih lama.
Memakai kebaya, bisa lengkap jika dipakai bersama batik yang menjadikan padu padan yang sangat serasi. Ajak keluarga dan teman untuk belanja kebaya dan batik di Batik Putra Bengawan tepatnya di Jl. Sidoluhur No 33 Laweyan, Surakarta. Dengan beragam pilihan motif dan warna, Anda bisa menemukan batik yang cocok untuk berbagai acara. Dapatkan potongan harga spesial dengan mengunjungi langsung. Selain mendapatkan batik berkualitas, Anda juga bisa menikmati suasana kampung batik yang unik dan menawan. Jangan lupa juga cicipi kuliner khas Solo yang menggugah selera setelah puas berbelanja. KENAKAN BATIK DI BATIK PUTRA BENGAWAN, KENAKAN WARISAN BUDAYA INDONESIA!!!
Editor : Batik Putra Bengawan
Berikut spesifikasi batik :
Bahan: katun
Jenis batik: Cap
Ukuran: dar S – XXXL
Harga: Rp 200.000 – 500.000,-