Adeging Puro Mangkunegaranhttps://www.detik.com/jateng/berita/d-7298375/adeging-mangkunegaran-ke-267-digelar-mangkunegara-x-bocorkan-rangkaian-event merupakan peringatan berdirinya Kadipaten Praja Mangkunegaran. Momentum ini tidak hanya menjadi penanda kelahiran sebuah entitas politik dan kebudayaan di wilayah Surakarta, namun juga tonggak penting dalam perjalanan sejarah Jawa, khususnya dalam pengembangan sistem pemerintahan mandiri dan pelestarian budaya adiluhung.
Memasuki usia ke-268 pada tahun 2025, Puro Mangkunegaran terus berkomitmen menjaga relevansi nilai-nilai luhur warisan leluhur dengan perkembangan zaman. Berbagai agenda kebudayaan, olahraga, kuliner, dan seni pertunjukan digelar untuk menyemarakkan peringatan ini, dengan Laras Hati Mangkunegaran 2025 sebagai puncak acaranya.
Sebagai rangkaian utama dalam peringatan Adeging Puro Mangkunegaran ke-268, Laras Hati Mangkunegaran 2025 diselenggarakan pada 19 April 2025 di kawasan Pamedan Puro Mangkunegaran, Surakarta. Acara ini menjadi simbolisasi keterbukaan budaya terhadap perkembangan zaman dengan tetap menjaga akar tradisi yang kuat.
Festival ini menghadirkan sejumlah musisi terkemuka tanah air seperti Kunto Aji, Bernadya, Maliq & D’Essentials, serta Souljah, yang membawakan karya-karya bernuansa reflektif, harmonis, dan penuh semangat kebersamaan. Musik digunakan sebagai medium penghubung antara generasi muda dengan nilai-nilai kultural Mangkunegaran, yang selama ini dikenal sebagai pusat seni dan kebudayaan Jawa.
Laras Hati Mangkunegaran tidak sekadar menjadi wahana hiburan, namun juga wadah pelestarian budaya yang dikemas dalam format kekinian. Kehadiran acara ini menunjukkan bahwa institusi budaya seperti Puro Mangkunegaran dapat beradaptasi secara progresif, tanpa kehilangan jati diri historisnya.
Laras Hati Mangkunegaran 2025 menjadi representasi nyata dari semangat regenerasi budaya, dengan menghadirkan kolaborasi antara nilai tradisional dan ekspresi artistik modern. Dalam rangka peringatan Adeging Puro Mangkunegaran ke-268, acara ini menjadi bentuk perayaan yang tidak hanya meriah secara artistik, tetapi juga mendalam secara makna. Acara-acara ini tidak hanya merayakan sejarah Mangkunegaran, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian dan budaya masyarakat sekitar. Acara Adeging Mangkunegaran diharapkan dapat menjadi kebanggaan bagi warga Solo dan terus berkembang di masa depan.
Jika anda hadir dalam acara Laras Hati Mangkunegaran, setelahnya anda bisa berkunjung ke kampung batik Laweyan. Kampung batik Laweyan merupakan kampung batik tertua di Indonesia. Di kampung batik laweyan anda bisa langsung berkunjung langsung di Batik Putra Bengawan yang berada di Jl. Sidoluhur No 33, Laweyan, Surakarta. Di sini, anda bisa belajar tentang batik serta berbelanja batik dengan motif dan warna yang beragam, cocok untuk berbagai acara penting.
Laras Hati Mangkunegaran: Puncak Perayaan Adeging Puro Mangkunegaran ke-268