Jika para batik mania berkunjung ke Solo, jangan pernah melewatkan kunjungan ke tempat ini, tempat ini memang tidak terlalu populer, daripada tempat-tempat wisata lain seperti Taman Balekambang atau Solo Safari, tapi jika Batik Mania sudah masuk ke tempat ini, pastinya akan jatuh cinta dengan suasananya, dan kegiatan yang ada didalamnya, tempat wisata ini bernama Ndalem Hardjonegaran. Ini adalah rumah peninggalan Go Tik Swan, seorang warga negara Indonesia keturunan tionghoa yang diberi gelar kebangsawanan oleh Kraton Surakarta dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung Hardjonagoro, atas jasa-jasanya melestarikan budaya-budaya Indonesia, termasuk batik. Lewat kemampuannya tersebut, lahirlah batik-batik Indonesia yang diinisiasi oleh Bung Karno, karena beliau adalah putra keturunan pengusaha batik di Solo, beliau mewarisi wawasa batik yang sangat cakap, dari tangan beliau lahir batik sawunggaling yang begitu melegenda, batik kembang bangah, yaitu batik yang dibuat untuk mengkritik pemerintahan orde baru, batik kuntul ngalayang, dan batik-batik masterpiece yang dibuat oleh Go Tik Swan.
Penulis sempat mengunjungi cagar budaya Ndalem Hardjonegaran, yang berlokasi di Jayengan, Serengan, Surakarta, tempatnya agak terpencil dan tersembunyi, karena tidak ada papan penunjuk yang menunjukkan bahwa itu rumah peninggalan Go Tik Swan, tapi cukup mudah untuk menemukannya, karena terletak di pinggir jalan besar jalan Yos Sudarso. Suasana rumah Go Tik Swan mengingatkan penulis pada rumah-rumah orang Bali, dengan halaman belakang yang sangat luas, terbuka, ada 2 pendopo, dan pabrik produksi batik di belakangnya. Proses membatik yang sejati nan tradisional masih dipertahankan disini, hingga hari ini, jika batik mania berkunjung maka akan diarahkan oleh tour gudienya ke halaman belakang, untuk melihat koleksi-koleksi patung yang sudah dihibahkan kepada negara, tempat membatik para ibu-ibu, dan beberapa proses pewarnaan & pelorotan warna batik.
Batik-batik karya gallery Ndalem Hardjonegaran, yang juga masterpiece buatan Go Tik Swan yang direproduksi Kembali, terletak di rumah utama, selain dipamerkan, batik-batik tersebut juga dijual untuk umum, bahkan, para pejabat & kolektro masih memesan terus koleksi-koleksi batik Go Tik Swan yang bersifat repro atau di produksi Kembali. Terakhir, sebelum pulang, pastikan para batik mania menikmati koleksi buku-buku Go Tik Swan, yang terletak di emper belakang, dan beberapa koleksi foto-foto dokumentasi eksklusif Go Tik Swan ketik muda, ketika mempersiapkan pameran kebudayaan di istana negara, dengan tamu Istimewa yaitu Kaisar Akihito & Permaisuri Michiko, dan beberapa tamu kenegaraan masyhur lainnya.
Sungguh indah tempat ini, penuh dengan kenangan masa lalu, anak muda wajib berwisata ke tempat ini, untuk mengetahui bagaimana perjuangan Go Tik Swan menjaga warisan budaya batik kita yang begitu fenomenal secara lokal & internasional.
Berikut spesifikasi batik:
Bahan: katun
Jenis batik: batik tulis
Ukuran: 2,4 x 1,15
Harga: Rp 1.250.000,-