Pemilihan Motif Batik Saat Bayi Lahir & Perawatan Ari-Ari
Bagi masyarakat Jawahttps://id.wikipedia.org/wiki/Jawa mempercayai 2 dunia yaitu alam ghaib & alam dunia adalah sebuah keharusan, guna meraih keseimbangan yang nyata. Prinsip ini sebenarnya hampir sama seperti prinsip yang dipercaya oleh seorang muslim yang wajib mempercayai eksistensi ghaib & nyata. Secara duniawi, manusia dituntut untuk berusaha demi meraih kesejahteraan hidup baik jasmani maupun rohani. Secara ghaib, apa yang dijalani seorang manusia di kehidupan nyata akan menjadi bekal ketika sudah berlepas diri dari kehidupan dunia, seperti lagu yang dibuat dan dibawakan oleh Dream Theater yang berjudul, ‘The Spirit Carries On’, di dalamnya mengandung lirik yang memperkuat bahwa kehidupan setelah kematian itu ada, para penggemar Dream Theater akan selalu menunggu lirik ini dinyanyikan oleh James LaBrie yaitu ‘If i die tomorrow, i’d be all right, because i believe, that after we’re gone, the spirit carries on’ yang berarti, ‘Jika saya mati esok hari, saya akan baik-baik saja karena saya percaya bahwa setelah kita pergi (mati) nanti, jiwa kita akan tetap abadi, sangat istimewa bukan lirik tersebut, mengandung makna mendalam, seperti apa yang diyakini masyarakat Jawa selama ini.
Harapan & doa adalah bagian dari hal-hal yang tidak tampak atau ghaib termasuk jiwa yang ada pada diri manusia yang nantinya abadi, masyarakat Jawa mencoba menyematkan banyak harapan & doa di setiap prosesi kehidupannya termasuk awal lahir ke dunia dengan memakaikan kain-kain batik dengan motif-motif filosofis.
Saat bayi lahir ke dunia, masyarakat Jawa menaruh harapan & doa pada seorang bayi dengan memakaikan kain-kain batikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Batik yang memiliki harapan & doa yang baik, ketika dialasi dengan sebuah kain batik saat masih berlumuran air ketuban ibunya. Hal ini disebut sebagai kopohan. Selanjutnya dilakukan proses bedong atau membungkus bayi supaya tetap hangat seperti saat di dalam perut ibunya, ini juga menggunakan kain batik dan terakhir gendongan, saat bayi digendong dan ditimang.
Sejatinya, setiap jenis kain batik baik untuk dijadikan alas, bedong dan gendongan pasca prosesi kelahiran, tetapi saya coba membuat klasifkasi tentang motif-motif yang diutamakan penggunaannya, antara lain:
1. Parang, motif ini dipakai oleh para bangsawan.
2. Kawung, salah satu jenis motif ceplokan ini baik sekali digunakan untuk prosesi kelahiran bayi, karena memiliki filosofi proses terjadinya kehidupan manusia di bumi.
3. Truntum, motif ini memiliki keterikatan kuat dengan cinta, cinta kasih seorang keluarga kecil yang dibangun ayah & ibu sehingga menghasilkan buah hati yang menjadi penyejuk mata ayah & ibunya selama hidup, harapannya, batik truntum mampu memancarkan energi positif cinta yang akan dibawa terus oleh sang bayi hingga dewasa.
4. Semen rama, salah satu motif yang berkaitan dengan karakter pemimpin arif nan bijaksana, batik ini diharapkan memancarkan enegri positif seorang pemimpin yang baik, mampu memimpin sebuah kelompok masyarakt, adil, setara, dan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
5. Wahyu tumurun, motif ini mengandung harapan dan doa agar anak mendapatkan petunjuk di setiap lika-liku hidupnya, hidup memang tidak bisa diprediksi, tapi mengharapkan petunjuk kepada pemilik hidup adalah sebuah keharusan.
6. Batik sido-sidoan
Bahasan yang cukup singkat, pada tulisan selanjutnya saya akan menjabarkan beberapa detail motif-motif batik lainnya yang digunakan pasca kelahiran anak.
Article by Putra William Wiroatmojo, Batik Enthusiast.
Berikut spesifikasi batik :
Bahan: katun
Jenis batik: tulis
Ukuran: 2,4 x 1,15 meter
Harga: Rp 1.500.000,-