Pesona Batik Bak Mata Pisau: Menguntungkan Industri Batik & Menjadi Alat Politik di Era Orde Baru

Pesona batik yang tiada habisnya membawa batik pada sebuah ceruk politik di era orde baru, batik yang sejatinya indah seakan-akan digunakan untuk mempertegas citra kekuasaan pemerintahan orde baru, sang presiden yaitu Soeharto seringkali memberikan batik sebagai cindramata kepada para tamu negara yang hadir, memang ini bukan yang pertama, Presiden Soekarno juga sering memberikan cindramata kepada para tamu negara, bahkan Presiden Soekarno memerintahkan langsung seorang seniman batik Go Tik Swan untuk merancangnya, begitu juga di era order baru, seorang seniman batik yaitu Iwan Tirta, menjadi perancang batik yang dipesan oleh Presiden Soeharto. Puncaknya ketika, pemerintah menerapkan pemakaian seragam batik untuk pegawai negeri sipil yang disebut sebagai batik korpri, disitulah terasa sekali citra pemerintah, dengan mengusung batik sebagai seragam wajib yang dipakai pegawai negeri sipil di hari-hari tertentu.
.
Sejatinya, sebelum batik diangkat menjadi duta diplomasi & alat politik budaya oleh pemerintahan orde baru, ada seorang gubernur yang menginspirasi Presiden Soeharto untuk menjadikan batik sebagai primadona, beliau adalah gubernur DKI Jakarta yaitu Ali Sadikin, yang menetapkan batik sebagai pakaian resmi laki-laki di wilayah DKI Jakarta, menggantikan setelan jas khas Eropa yang dinilainya tidak cocok dengan iklim di Indonesia yang panas, sekaligus biaya pembuatan setelan jas yang tidak murah membuat gubernur Ali Sadikin mengganti pakaian resmi laki-laki dari setelan jas khas Eropa menjadi kemeja batik lengan Panjang, digunakan sebagai pakaian resmi dalam kegiatan-kegiatan resmi.
.
Sisi yang baik di tengah eksploitasi batik sebagai primadona oleh negara, di era orde baru ini adalah industry batik nasional ikut terangkat produktifitasnya, batik semakin populer secara lokal & internasional. Presiden Soeharto dinilai sebagai presiden pertama yang memperkenalkan batik di kancah internasional lewat acara-acara resmi kenegaraan, yang paling dahsyat ketika KTT APEC tahun 1994, Presiden Soeharto menginstruksikan Iwan Tirta untuk merancang 18 batik yang akan dipakai oleh para tamu negara yang hadir dalam KTT APEC 1994, beberapa tamu yang hadir adalah Bill Clinton presiden Amerika Serikat, Mahathir Mohamad, perdana Menteri Malaysia, Tomiichi Murayama, perdana Menteri Jepang, Chuan Leekpai, perdana Menteri Thailand dan masih banyak lagi tamu kenegaraan yang hadir dan belum disebutkan.
.
Berikut spesifikasi batik:
Bahan:
Jenis batik: Baron Sarimbit CNT 0 HK
Harga: Rp. 21.500.000,-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
1
Halo Mohon Info Untuk Batik Berkualitas dan Terbaik di Batik Putra Bengawan ??? Terima Kasih