Malam Selikuran merupakan tradisi tahunan yang diadakan di Keraton Surakarta Hadiningrat pada malam ke-21 bulan Ramadan. Tradisi ini memiliki makna yang mendalam dan sarat akan nilai-nilai budaya dan agama, sebagai bagian dari upaya menyambut malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Keunikan tradisi ini terletak pada prosesi kirab dan pembagian Tumpeng, yang …

Adeging Kadipaten Mangkunegaran Kaping 268
Kadipaten Mangkunegaran didirikan pada tanggal 17 Maret 1757, melalui Perjanjian Salatiga. Perjanjian ini merupakan hasil dari dinamika politik Jawa pada abad ke-18, yang menghasilkan pembagian wilayah Kesultanan Mataram. Raden Mas Said, yang kemudian bergelar Mangkunegara I, ditetapkan sebagai penguasa wilayah Mangkunegaran, menandai berdirinya entitas politik baru di Jawa Tengah. Awal mula terbentuknya Kadipaten Mangkunegaran tidak …

Sajadah: Dari Alas Sederhana Hingga Simbol Keagamaan
Sajadah, alas kecil yang sering kita lihat saat salat, ternyata punya cerita panjang dan makna yang dalam. Awalnya, sajadah hanya alas sederhana, tetapi sekarang jadi simbol penting dalam agama Islam. Dulu, zaman Nabi Muhammad SAW, orang-orang salat langsung di tanah, pasir, atau pakai alas seadanya seperti daun kurma. Yang penting, tempatnya bersih buat sujud. Tetapi, …

Parang Seling Rujak Senthe: Perpaduan Harmonis Motif Parang dan Senthe
Indonesia, dengan kekayaan budaya yang tak ternilai, memiliki warisan batik yang memukau. Di antara beragam motif yang ada, Batik Parang Seling Rujak Senthe menonjol dengan keindahan dan makna filosofis yang mendalam. Kedua motif ini, yang berasal dari tradisi keraton, menyimpan cerita dan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi. Batik Parang Rujak Senthe, sebuah …

Batik Parang Gondosuli: Warisan Budaya yang Mempesona
Motif Parang adalah salah satu motif batik tertua di Indonesia. Konon, motif ini sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram. Bentuk garis-garisnya yang miring terinspirasi dari ombak laut selatan yang menghantam tebing karang. Itu sebabnya, motif Parang melambangkan kekuatan, keberanian, dan ketahanan. Lalu, apa itu Gondosuli? Gondosuli adalah nama bunga yang harum. Penambahan nama ini pada …

Jam Operasional Selama Ramadan di Batik Putra Bengawan
Hai pelanggan setia Batik Putra Bengawan! Kami ingin menginformasikan bahwa selama bulan Ramadan, toko kami akan tetap beroperasi dengan jam yang sedikit berbeda. Mulai dari 1 Ramadan hingga akhir bulan, Batik Putra Bengawan akan buka setiap hari mulai pukul 07:00 WIB hingga 20:05 WIB. Kami juga memberikan penawaran spesial untuk anda selama bulan Ramadan. Di …

Ramadan Sale dengan Diskon Spesial dari Batik Putra Bengawan!
Marhaban Ya Ramadhan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1446 H/2025 M Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah, dan di Batik Putra Bengawan, kami ingin berbagi kebahagiaan dengan memberikan penawaran istimewa untuk anda. Dalam rangka menyambut bulan suci ini, kami menawarkan Diskon hingga 20% untuk semua produk batik kami! Untuk mendapatkan diskon, anda bisa langsung datang …

Wisata Sejarah dan Budaya: Menelusuri Kampung Batik Laweyan
Kampung Batik Laweyan adalah salah satu sentra industri batik tertua dan paling terkenal di Indonesia, terletak di Kota Solo, Jawa Tengah. Kampung Laweyan sudah ada sejak zaman Kerajaan Pajang, sekitar tahun 1546. Kampung Laweyan sudah ada sejak zaman Kerajaan Pajang, sekitar tahun 1546. Bayangkan, betapa lamanya! Dulu, tempat ini adalah pusat perdagangan yang ramai. Para …

Blangkon: Penutup Kepala yang Penuh Makna
Blangkon adalah penutup kepala tradisional yang berasal dari Jawa, Indonesia. Bagi banyak orang, blangkon mungkin terlihat seperti aksesoris biasa, tetapi sebenarnya penutup kepala ini memiliki banyak makna budaya yang dalam. Blangkon sering dipakai dalam berbagai acara adat, upacara pernikahan, atau perayaan budaya lainnya. Blangkon adalah penutup kepala yang terbuat dari kain, biasanya kain batik, yang …

Sejarah Batik Sido Asih Gaya Yogyakarta
Batik Sido Asih adalah salah satu motif batik klasik yang sarat makna dan sering dikaitkan dengan upacara pernikahan adat Jawa. Kata “Sido Asih” sendiri berasal dari bahasa Jawa, “sido” yang berarti “jadi” atau “berkelanjutan”, dan “asih” yang berarti “kasih sayang”. Secara harfiah, Sido Asih dapat diartikan sebagai “menjadi kasih” atau “kasih yang terus-menerus”. Motif Sido …