TERIMA KASIH JOKOWI-MA’ARUF, SELAMAT BERTUGAS PRABOWO-GIBRAN 2024-2029
Pada 20 Oktober 2024, tongkat estafet kepemimpinan Indonesia beralih kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menggantikan Jokowi Widodo (Jokowi) dan KH Ma’ruf Amin. Selama dua periode masa jabatannya, Jokowi telah menorehkan berbagai capaian penting yang membawa perubahan signifikan bagi negeri ini, khususnya dalam pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Di masa kepemimpinan Jokowi, Indonesia mengalami transformasi besar yang akan dikenang sebagai fondasi penting bagi perjalanan bangsa ke depan. Setelah Jokowi dan Ma’ruf Amin, Indonesia dalam 5 tahun ke depan dipimpin oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI masa bakti 2024—2029 dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, kompleks parlemen.
Sebanyak 709 dari total 732 anggota MPR RI menyaksikan prosesi pengucapan sumpah jabatan tersebut. Sidang Paripurna MPR RI tersebut juga dihadiri para tokoh nasional, pimpinan partai politik, dan perwakilan negara sahabat.
Diketahui sekitar 20 pejabat setingkat kepala negara dan 18 pejabat setingkat menteri yang dijadwalkan menghadiri acara pelantikan di Gedung Nusantara itu. Negara-negara sahabat yang mengirimkan utusannya untuk menghadiri acara pelantikan, antara lain, Jerman, Qatar, Thailand, Malaysia, Australia, Papua Nugini, Rusia, Laos, Vietnam, Vanuatu, Brunei Darussalam, Timor Leste, Serbia, dan Tiongkok. Negara lainnya adalah Kamboja, Selandia Baru, Solomon, Filipina, Korea Selatan, Singapura, Mesir, Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, India, Jordania, Jepang, Italia, Kanada, Prancis, Brasil, dan Fiji.
Presiden Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin dalam pidato awal masa jabatan 2024-2029. Prabowo awalnya mengucapkan terima kasih kepada presiden dan wakil presiden terdahulu yang telah menyelesaikan masalahnya dengan caranya sendiri. Prabowo lalu mengucapkan terima kasih kepada Jokowi dan Ma’ruf. Ucapan terima kasih Prabowo itu diikuti Jokowi dan Ma’ruf yang berdiri saat namanya disebut Prabowo. Lalu peserta sidang di MPR bertepuk tangan. Prabowo mengapresiasi Jokowi-Ma’ruf dalam menangani krisis terutama pada masa pandemi COVID-19. Prabowo mengatakan saat ia sebagai Menteri Pertahanan.
(https://news.detik.com/berita/d-7597092/prabowo-terima-kasih-jokowi-maruf-anda-akan-dikenang)
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, kompak mengenakan pakaian adat Betawi Ujung Serong dalam prosesi pelantikan di Gedung DPR/MPR RI. Pemilihan busana ini bukan sekadar kebetulan, tetapi membawa makna mendalam sebagai simbol keberlanjutan kepemimpinan dan penghormatan terhadap budaya lokal. Presiden terpilih Prabowo Subianto tampil dengan busana adat Ujung Serong Betawi berwarna biru dongker, yang dipadu dengan kain batik merah emas di bawahnya. Sementara, Presiden Joko “Jokowi” Widodo memilih busana Ujung Serong hitam dengan kombinasi kain batik hitam emas sebagai pelengkap. Keduanya sama-sama menyematkan pin emas berbendera merah putih di dada kiri, menunjukkan kesan formal sekaligus nasionalis.
Dengan memakai pakaian berwarna hitam senada dengan Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka juga terlihat serasi dengan pakaian adat khas Betawi ini. Pakaian yang mereka kenakan merupakan busana khas bangsawan Betawi yang sering digunakan dalam acara-acara resmi kenegaraan. Kesan elegan tetap terpancar meski menggunakan pakaian tradisional, membuktikan busana adat dapat tampil setara dengan jas formal dalam acara kenegaraan.
Joko Widodo (Jokowi) kembali ke Solo setelah purna tugas sebagai Presiden didampingi Panglima TNI dan Kepala Kepolisian RI. Adapun untuk menyemarakkan suasana penyambutan dan menghibur warga yang ikut dalam penyambutan itu, Pemerintah Kota Solo juga menyiapkan pertunjukan kesenian di sejumlah titik di Kota Solo. “Di antaranya di titik Gapura Makutho ada kesenian Gajah Krumpyung, Butho Gedruk, dan di kawasan Fajar Indah ada marching band, mendekati kediaman Pak Jokowi yaitu di dekat warung sate Pak Dahlan ada reog, dan untuk tamu-tamu di ruang transit dikondisikan di rumah beliau ada musik keroncong. Selain itu, disiapkan juga kantong-kantong parkir bagi para tamu undangan di antaranya di gedung Graha Saba Buana. Tak ketinggalan untuk pengamanan dan ambulans.
Kemudian sejumlah baliho penyambutan Jokowi ke Solo pun bertebaran. Di lampu merah Giri Mulyo, Jl. Letjen Suprapto, Manahan, Banjarsari, Solo, Jateng sedikitnya ada tiga baliho yang berisi menyambut kedatangan Jokowi ke Solo. Satu baliho bertuliskan ‘Sugeng Rawuh..’ diketahui dipasang oleh Diskominfo Solo. Dua baliho sisanya diketahui dipasang oleh relawan Jokowi, Projo (Pro Jokowi). Total ada 350 ucapan selamat datang Jokowi yang dipasang oleh Projo. Kawasan pemasangan berada di Bandara Adi Soemarmo Solo, Colomadu Karanganyar, Kelurahan Sumber Solo dan sejumlah kecamatan di Kota Solo.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyebar sejumlah baliho dan videotron di sejumlah titik untuk menyambut kepulangan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu. Penjabat (Pjs) Wali Kota Solo Dhoni Widianto mengungkapkan ini sebagai bentuk penghormatan atas pengabdian presiden ketujuh tersebut. Sejumlah baliho dan videotron yang disiapkan oleh Pemkot Solo tersebut menggunakan tema yang sama yakni ucapan selamat datang dan terima kasih kepada Jokowi. Baliho dan videotron telah terpasang dengan ucapan “Sugeng Rawuh” dilengkapi foto Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana. Videotron telah terpasang di Manahan dan depan Kantor DPRD Surakarta. Lalu ada pula baliho di persimpangan di dekat kediaman Jokowi, Jalan Adi Sucipto, dan beberapa titik lain. (https://solo.tribunnews.com/2024/10/18/pemkot-solo-ikut-sambut-kepulangan-jokowi-lewat-baliho-hingga-videotron)
Makna di balik pemilihan busana adat
Penggunaan pakaian adat Ujung Serong dalam pelantikan presiden membawa makna historis mendalam. Busana ini dahulu hanya dikenakan para pejabat atau demang pada masa kolonial, menjadikannya simbol perjuangan dan kedaulatan. Pemilihan busana ini juga dinilai menjadi penanda kontinuitas kepemimpinan, mengingat Presiden Jokowi juga mengenakan busana serupa pada pidato kenegaraan terakhirnya. Konsistensi penggunaan busana dari masa kampanye hingga pelantikan menunjukkan komitmen keberlanjutan program pemerintahan.Itu juga sebagai salah satu bentuk simbol untuk keberlanjutan.
Dukung karya anak bangsa dengan membeli batik langsung dari pengrajinnya. Ajak keluarga dan teman untuk berwisata belanja batik di Batik Putra Bengawan tepatnya di Jl. Sidoluhur No 33 Laweyan, Surakarta. Dengan beragam pilihan motif dan warna, Anda bisa menemukan batik yang pas untuk berbagai acara. Dapatkan potongan harga spesial dengan mengunjungi langsung. Selain mendapatkan batik berkualitas, Anda juga bisa menikmati suasana kampung batik yang unik dan menawan. Jangan lupa cicipi kuliner khas Solo yang menggugah selera setelah puas berbelanja. KENAKAN BATIK DI BATIK PUTRA BENGAWAN, KENAKAN WARISAN BUDAYA INDONESIA.
Editor : Batik Putra Bengawan
Berikut spesifikasi batik :
Bahan: katun
Jenis batik: tulis
Ukuran: 2,4 x 1,15 meter
Harga: Rp 2.125.000,-