Tingalan Jumenengan KGPAA Mangkunegara X Ke-3 dan Keistimewaan Bedhaya Anglir Mendung

Tingalan Jumenengan merupakan tradisi dalam Pura Mangkunegaran yang diperingati setiap tahun untuk mengenang hari penobatan Adipati Mangkunegara. Pada tanggal 7 Februari 2025, Pura Mangkunegaran akan memperingati Tingalan Jumenengan Mangkunegara X ke-3, yaitu perayaan hari penobatan KGPAA Mangkunegara X yang berlangsung sejak beliau dilantik sebagai Adipati. Acara ini bukan hanya sebuah perayaan biasa, tetapi juga penuh dengan nilai sejarah, adat, dan budaya yang mendalam.

Dalam perayaan Tingalan Jumenengan KGPAA Mangkunegara X ke-3 ini, salah satu acara yang paling istimewa adalah penampilan Bedhaya Anglir Mendung, sebuah tarian sakral yang sudah menjadi bagian penting dalam upacara.

Bedhaya Anglir Mendung adalah salah satu tarian tradisional yang sangat penting di Mangkunegaran. Tarian ini diciptakan oleh Pangeran Sambernyawa (KGPAA Mangkunegara I) bersama dua abdi dalem, yaitu Kyai Secakarma dan Rongga Kidung Wulung. Bedhaya Anglir Mendung bukan hanya sebuah pertunjukan seni, tetapi memiliki makna yang sangat dalam.

Tari ini menggambarkan perjuangan RM Said, yang kemudian dikenal sebagai Pangeran Sambernyawa, dalam melawan musuhnya. Bedhaya Anglir Mendung menceritakan suasana perang yang penuh dengan ketegangan, seperti awan mendung yang menandakan cuaca gelap dan penuh ancaman. Meskipun begitu, tarian ini juga menggambarkan semangat perjuangan dan tekad yang kuat untuk meraih kemenangan.

Tari Bedhaya Anglir Mendung selalu dipentaskan dalam acara Tingalan Jumenengan sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan dan sejarah Mangkunegaran. Tarian ini menjadi simbol perjuangan para leluhur, khususnya Pangeran Sambernyawa, yang berhasil mempertahankan keberadaan Kadipaten Mangkunegaran di tengah berbagai tantangan.

Tingalan Jumenengan KGPAA Mangkunegara X ke-3 dan Tari Bedhaya Anglir Mendung adalah dua hal yang saling terkait dalam merayakan sejarah dan kebesaran Puro Mangkunegaran. Bedhaya Anglir Mendung tidak hanya menjadi simbol perjuangan Pangeran Sambernyawa, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya persatuan dan semangat juang. Momen ini merupakan kesempatan untuk melestarikan kebudayaan Jawa yang kaya akan nilai-nilai luhur dan tradisi yang harus dijaga.

Jika anda ingin berkontribusi dalam melestarikan kebudayaan, anda bisa mengoleksi batik, yaitu dengan langsung datang ke Batik Putra Bengawan yang berada di Jl. Sidoluhur No 33, Laweyan, Surakarta. Di sini, anda bisa menemukan berbagai pilihan batik dengan motif dan warna yang beragam, cocok untuk berbagai acara penting. Ajak keluarga dan teman, dan nikmati pengalaman belanja batik yang menyenangkan. Selain itu, Anda juga berkesempatan mendapatkan potongan harga spesial jika datang langsung ke toko kami. Jangan hanya belanja batik berkualitas, tapi juga nikmati suasana kampung batik yang unik dan menawan di sekitar toko.

 

 

Tingalan Jumenengan KGPAA Mangkunegara X Ke-3 dan Keistimewaan Bedhaya Anglir Mendung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
1
Halo Mohon Info Untuk Batik Berkualitas dan Terbaik di Batik Putra Bengawan ??? Terima Kasih