Wanita-Wanita Kuat Penjaga Industri Batik Nasional

Legenda wanita pengusaha batik yang berasal dari Laweyan populer dengan sebutan ‘Mbok Mase’, masih semerbak harum baunya di kalangan komunitas warga Laweyan & pegiat batik nasional, sosoknya yang begitu berjasa bagi masa depan industri batik nasional turut berkontribusi mengharumkan namanya hingga saat ini, akan tetapi sayangnya tidak banyak catatan referensi yang bisa digali, siapa sajakah mbok mase tersebut apakah masih ada trah keluarga yang melanjutkan usahanya tersebut hingga saat ini? Hal yang perlu diperdalam risetnya oleh penulis.

Mereka yang disebut ‘Mbok Mase’ adalah wanita-wanita Laweyan yang sudah memiliki suami & anak, mengelola usaha batik turun-temurun, dan tidak meninggalkan kewajibannya sebagai pendidik anak & penaung suami. Suaminya dipanggil ‘Mas Nganten’, anak perempuannya dipanggil ‘Mas Rara’, anak laki-lakinya dipanggil ‘Mas Bagus’, gelar-gelar ini memang disematkan saat Jawa masih mengusung semangat feodalisme untuk membedakan antara satu orang dan lainnya, antara orang-orang dengan wibawa tinggi dan rendahan.

Menjadi seorang ‘Mbok Mase tidaklah mudah, banyak sekali tugas yang harus dikerjakan. Selain mengerjakan pekerjaan rumah, Mbok Mase juga harus lihai mengawal gerbang perekonomian keluarga melalui usaha batik yang sudah dikelolanya turun-temurun, mendidik anak juga hal yang wajib dilakukannya atau dalam kata lain Mbok Mase adalah malaikat yang hidup didunia yang memiliki profesi, hak & kewajiban yang setara dengan para pria, malah suami Mbok Mase atau Mas Nganten lebih fokus pada pekerjaan produksi di belakang rumah. Suami Mbok Mase memiliki kontribusi menjaga kualitas produk batiknya tetap konsisten & berkualitas sesuai standar yang sudah ditentukan Mbok Mase.

Jika indikator emansipasi adalah kegiatan yang dilakukan harus setara, maka seorang Mbok Mase lebih piawai daripada Mas Nganten. Pekerjaan Mbok Mase lebih lengkap & kompleks, jika indikatornya adalah hak yang diterima atau kewajiban yang harus dikerjakan, lagi-lagi Mbok Mase memiliki porsi hak & kewajiban lebih banyak dari Mas Nganten sang suami. Apalagi kontribusi harta yang disumbang Mbok Mase juga akan lebih banyak daripada Mas Nganten yang lebih berperan di balik layar perusahaan batik. Jadi selain R.A. Kartini, sudah boleh belum kita mengatakan Mbok Mase Laweyan adalah bagian dari perayaan pahlawan wanita nasional selain R.A. Kartini yang sangat pas digaungkan ketika memperingati hari Kartini, hari kebangkitan nasional atau hari batik nasional, istimewa sekali peran Mbok Mase Laweyan!

Article by Putra William Wiroatmojo

1. Berikut spesifikasi batik kain sarung selendang :
Bahan: paris
Jenis batik: cap
Ukuran: 2 x 1,15 meter
Harga: Rp 315.000,-

2. Berikut spesifikasi kebaya putih :
Bahan: katun
Jenis batik: kebaya polos
Ukuran: S
Harga: Rp 225.000,-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
1
Halo Mohon Info Untuk Batik Berkualitas dan Terbaik di Batik Putra Bengawan ??? Terima Kasih