Madiba Shirt: Batik Tapi Bukan Batik Dari Afrika Ciri Khas Nelson Mandela

Dampak promosi batik domestic & internasional ala orde baru di eranya Presiden Soeharto, memberikan dampak tersendiri bagi presiden Afrika Selatan terpilih periode 1994-1999, yaitu Nelson Mandela. Presiden yang populer dengan perjuangan penghapusan sistem apartheid di Afrika Selatan yang diterapkan oleh pemerintahan kulit putih Afrika Selatan di tahun 1948-1990, tersebut membuat batiknya sendiri, eit tapi itu tidak bisa disebut batik karena tidak melalui proses membatik yang sejati yaitu merintangkan warna dengan menggunakan lilin panas atau malam, tetapi motif yang dibuat pada pakaian Nelson Mandela yang disebut Madiba Shirt tersebut, terinsiprasi oleh corak-corak & motif batik yang diberikan oleh Presiden Soeharto sebanyak 6 kemeja batik, di tahun 1990.

Tidak ada literatur yang menyebutkan informasi mengenai motif-motif batik pada 6 kemeja batik yang dihadiahkan Presiden Soeharto kepada Nelson Mandela, tetapi jika melihat beberapa koleksi Madiba Shirt-nya Nelson Mandela, maka kita akan menemukan beberapa motif fauna yaitu burung dan flora yaitu bunga, beberapa modifikasi motif klasik yaitu bunga truntum, yang memiliki banyak kelopak, motif masterpiece go tik swan yaitu sawunggaling juga tersemat di beberapa Madiba Shirt yang dijual di beberapa laman online. Madiba shirt tersebut termasuk batik yang bukan batik, karena dibuat melalui proses modern, printing atau menggunakan teknologi computer lainnya, tampak dari motif-motif yang melekat pada kemeja Madiba Shirt, terlihat sangat rapi dan presisi, jelas itu bukan di canting atau cap dengan lilin panas atau malam.

Menurut Daniel Smith dalam bukunya How to Think Like Mandela mengatakan bahwa, seorang pemilik toko pakaian yang menyuplai pakaian untuk Nelson Mandela untuk beberapa dekade mengaku bahwa, Nelson Mandela meminta kepadanya (Owner Toko Pakaian) yang bernama Yusuf Surtee, untuk membuat pakaian-pakaian dengan motif-motif yang identik dengan pakaian batik yang dihadiahkan oleh Soeharto kepada Nelson Mandela di tahun 1990. Pada tahun 1994, seorang fashion designer Bernama Desre Buirski, menghadiahkan jenis baju yang menyerupai batik Indonesia kepada Mandela melalui pengawal Mandela saat berkunjung ke sinagog Cape Town. Nelson Mandela mengenakan kemeja yang menyerupai batik Indonesia itu ke gladi resik untuk pelantikan presidennya. Sejak saat itulah, kemeja Nelson Mandela yang menyerupai batik Indonesia populer, Nelson Mandela ketagihan untuk memakainya ketika acara-acara resmi kenegaraan ketika beliau sudah menjabat sebagai presiden Afrika Selatan, beliau memberikan nama pada pakaian yang menyerupai batik tersebut dengan nama Madiba Shirt, Madiba adalah nama marga Nelson Mandela di Afrika.

Setelah tulisan ini terbit, penulis ingin mengatakan bahwa, selama menulis pengetahuan tentang batik, ada beberapa negara yang terdampak pesona batik-batik asal Indonesia, bahkan ada yang menyimpan di dalam museum, seperti di Thailand, batik-batik yang dibawa Raja Chulalongkorn disimpan di Queen Sirikit Museum of Textil, di Belanda beberapa koleksi batik-batik Indonesia di simpan di Tropennmuseum, dan terakhir di Afrika, Presiden Soeharto mengirim 6 kemeja batik untuk Nelson Mandela yang kemungkinan masih tersimpan di sana, dan beberapa negara lain, termasuk 17 negara yang hadir dalam KTT APEC 1994, para delegasinya juga dihadiahi kemeja batik oleh presiden, termasuk presiden Amerika Serikat yaitu Ronald Reagan yang hadir dalam kunjungan tak resmi menjelang KTT Asean, Istimewa!

Tinggalkan Balasan

Email Anda tidak akan di publikasikan. Bidang yang ditandai * harus diisi

Open chat
1
Halo Mohon Info Untuk Batik Berkualitas dan Terbaik di Batik Putra Bengawan ??? Terima Kasih